Dirjen Cipta Karya : BIPP Berperan Sebagai Pusat Studi Urban Renewal, Urban Design, dan Pengembangan

Denpasar - Balai Informasi Permukiman dan Perkotaan (BIPP) sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang mendukung pelaksanaan tugas Direktorat Jenderal Cipta Karya akan berperan sebagai Pusat Studi Urban Renewal, Urban Design, dan Pengembangan Kota Tematik seperti kota hijau, kota pusaka, dan kota cerdas, demikian disampaikan Andreas Suhono, Direktur Jenderal Cipta Karya pada acara pengarahan peran BIPP dalam mendukung pelaksanaan tugas Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk mewujudkan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan dan gerakan 100-0-100, Rabu (29/07), di Denpasar Bali.
Berbagai strategi dan rencana aksi diharapkan dapat diteliti dan dikembangkan di BIPP. Salah satu upaya yang dilakukan adalah berkolaborasi dengan akademisi, asosiasi, praktisi dan masyarakat dengan melakukan diskusi, workshop, seminar, penelitian, dan focus group discussion guna menelurkan langkah strategis dalam melakukan pengurangan kawasan kumuh dan revitalisasi kawasan permukiman di perkotaan. Hasil studi tersebut dapat menjadi masukan bagi Direktorat Pengembangan Permukiman dan Direktorat Bina Penataan Bangunan. “BIPP harus dapat menjadi knowledge center dalam hal urban project, revitalisasi kawasan, penataan bangunan dan pengembangan kota-kota tematik”, ungkap Andreas.
Sebagai knowledge center BIPP menyediakan berbagai informasi terkait permukiman dan perkotaan. Informasi tentang revitalisasi kawasan, urban project, penataan bangunan, penanganan kawasan kumuh dan informasi lain tentang ke-Cipta Karya-an. Informasi ini diharapkan dapat menjadi rujukan dan sumber informasi yang lengkap dan bermanfaat bagi masyarakat. “ BIPP harus bisa menjadi showcase terkait Urban Renewal, Urban Desain, dan Pengembangan Konsep Kota Tematik tersebut serta proses pelaksanaannya dalam bentuk 2D, 3D dan audiovisual”, ungkap Andreas.
Indikator Keberhasilan perwujudan peran sebagai showcase bidang permukiman perkotaan khususnya pada penanganan urban renewal, urban design, dan pengembangan kota tematik dapat diukur dari jumlah dan jenis informasi yang tersedia, serta jumlah pengguna informasi tersebut.
Andreas mengungkapkan bahwa BIPP dapat menjadi wadah institutional memory terhadap hasil dan capaian kegiatan bidang permukiman dan perkotaan yang pernah dilakukan oleh Ditjen Cipta Karya, seperti: Kampung Improvement Project (KIP), Indonesia Urban Infrastructure Development Program (IUIDP), URBAN I, URBAN II, URBAN III, P3KT, dan program lainnya.

Terkait Werdhapura, Andreas menyampaikan bahwa Werdhapura merupakan sarana pendukung tugas BIPP dan tetap dapat menjadi lokasi pelaksanaan pelatihan yang dilakukan oleh instansi/unit lain. Perwujudan Werdhapura sebagai contoh penerapan konsep hijau pada skala kawasan dan bangunan dapat terus dilakukan dan direncanakan secara sistematis, terencana, dan realistis.
Taufan Madiasworo, kepala BIPP meyampaikan bahwa arahan Bapak Dirjen merupakan sebuah momentum dalam menjalankan arah organisasi BIPP ke depan untuk dapat menjadi sebuah center of excellence bidang urban renewal, urban design, dan pengembangan kota tematik dalam mendukung perwujudan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan dan gerakan 100-0-100.
Direktur Jenderal Cipta Karya berkesempatan mengunjungi Planning Gallery BIPP serta perpustakaan dan ruang audio visual BIPP. Acara ini dihadiri oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Cipta Karya, Direktur Bina Penataan Bangunan, Kepala Balai Informasi Permukiman dan Perkotaan dan segenap pegawai di lingkungan BIPP.(bipp)